Please enable JavaScript to access this page. Februari 2009 ~ 100% FREE DOWNLOAD
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Selasa, 17 Februari 2009

SEPULUH The MOVIE.

'Sepuluh', film yang dibintangi Rachel Maryam dan Ari Wibowo ini sangat sarat dengan nilai realita sosial. Menceritakan kisah perjuangan anak jalanan yang berjuang untuk mempertahankan hidupnya.

Yanti (Rachel Maryam) awalnya tak mempunyai firasat apa-apa saat bertemu dengan Mongki (Yohana). Namun ia percaya dan yakin bahwa Mongki adalah Maria, anaknya yang lama terpisahkan.

Ternyata Mongki selama ini berada dalam kuasa Dargo (August Melasz), bos anak jalanan Jakarta sekaligus pengelola lokalisasi. Dargo juga terlibat dalam perdagangan organ tubuh ilegal anak-anak jalanan.

Suatu hari, seorang pengusaha kaya raya bernama Thomas (Ari Wibowo) punya anak bernama David (Gesar) yang mempunyai kelainan pada ginjalnya. Hingga akhirnya, Thomas harus menempuh jalan ilegal untuk dapat menyembuhkan sang buah hati dengan bayaran Rp 1,5 Miliar .

Perdagangan organ tubuh illegal yang dijalani oleh Dargo rupanya telah tercium oleh pihak berwajib. Dan akhirnya, transaksi yang ingin dilakukan oleh Thomas dan Dargo untuk menyelamatkan nyawa anaknya gagal. Usaha apa lagi yang akan dilakukan Thomas?

Lewat film perdananya, 'Sepuluh', Hendry Riyadi yang baru berusia 18 tahun berusaha untuk mengangkat kenyataan bahwa tak ada satu pun manusia di dunia ini yang sempurna. Yang ada hanyalah manusia dengan berbagai macam usahanya untuk menjalani hidup menjadi lebih baik.

ehm...kira-kira gimana ya cerita selanjutnya makanya nonton dulu sebelum telat....hehehe
kalo blm sempet atau pun blm ada duit buat nontonnya......
nah nie ada trailernya..Download disini

PEREMPUAN BERKALUNG SURBAN the Movie


Film yang diambil dari novel karya Abidah Al Khalieqy berkisar tentang perempuan dan perjuangannya meraih eksistensi. Sang sutradara, Hanung pun siap mendapatkan kontroversi dengan film ini dengan membuat film yang berisi tentang Islam dan syariatnya.

“Saya merasa sedih Islam menjadi kiblat untuk laki-laki dan keperluannya, bukan berarti saya membela perempuan tapi mari kita bicara secara proporsional karena tuhan mencintai perbedaan tapi jangan dibeda-bedakan. Saya siap film ini menuai kontroversi dan kalau nggak ada yang suka saya siap berdiskusi,” ujar sutradara yang telah merilis tiga film yang diangkat dari novel.

Kisah berawal dari sebuah pesantren Al-Huda di Jawa Timur milik Kyai Hanan (Joshua Pandelaky) pada tahun 80-an. Seorang gadis berumur sepuluh tahun Annisa (Nasya Abigail) yang menjadi anak ke tiga dari sang Kyai berbeda dengan gadis kecil lainnya di daerah tempat pesantren itu. Ketika kedua saudara laki-lakinya belajar menunggangi kuda, Annisa kecil ingin juga belajar. Namun, dia dilarang oleh kedua orang tuanya, karena dia seorang perempuan.

Annisa merasa tak nyaman dengan lingkungan pesantren dan keluarganya karena selalu ‘menyampingkan’ statusnya sebagai perempuan dengan alasan syariat Islam. Untungnya ada salah satu orang yang mengerti kegelisahan Annisa yang keras kepala dan mengajari Annisa naik kuda, dia adalah Khudori (Oka Antara) seorang lelaki cerdas dengan pikiran terbuka. Namun, perlindungan Khudori tak berlangsung lama karena dia harus pergi ke Al-Azhar di Kairo untuk melanjutkan kuliahnya dan meninggalkan Annisa sendirian.

Annisa (Revalina S Temat) telah remaja dan memutuskan untuk melamar beasiswa di sebuah Universitas Islam di Yogjakarta. Namun, Annisa mendapat garis lain dalam hidupnya yaitu masuk ke dunia pernikahan. Annisa dijodohkan dengan Samsudin (Reza Rahadian) anak seorang Kyai yang membantu pesantren Al-Huda. Dunia pernikahan dirasa Annisa buruk karena perbuatan kasar dan tekanan yang dilakukan sang suami. Tak hanya perlakuan kasar yang didapatkan, Annisa juga dipoligami. Annisa tak bisa berbuat apa-apa karena syariat Islam yang selalu ada dalam dirinya bahwa perempuan harus mengikuti apa yang dilakukan suami dan menurut apa kata suami.

Annisa selalu merasa kalau perempuan menjadi warga negara kelas dua, ditindas hak-haknya dan dilupakan suaranya. Namun, semuanya berubah ketika Khudori datang kembali ke Al-Huda dan bertemu dengan Annisa. Benih-benih cinta yang dirasakan sejak kecil masih ada dalam diri Annisa dan Khudori. Mereka pun disangka telah melakukan hal yang tak diperbolehkan sebagai seorang lelaki dan istri orang. Annisa akhirnya diceraikan sang suami dan dia memutuskan untuk pergi ke Yogjakarta.

Di Yogjakarta Annisa mulai memperlihatkan bakatnya dengan menulis. Dia bekerja di sebuah kantor konsultan dan menjadi konsultan handal. Annisa pun menikah dengan Khudori dan kembali ke Al-Huda dengan membawa buku-buku karyanya. Annisa ingin santri-santri yang ada di sana belajar memperjuangkan haknya sebagai perempuan dengan banyak membaca dan menulis. Namun, di pesantren itu terdapat larangan membaca buku yang berbau dunia luar. Annisa memperjuangkannya dengan membuat perpustakaan di Al-Huda.

emmm...serukan nah untuk lebih jelas nya nton aja langsung tapi kayanya dah di tarik lagi dweh dari perederan...sayang banget yak,film sebagus ini ditarik lagi padahal ada beberapa pesan yang memag terkandung di dalamnya.tapi jangan kuatir buat kalian yang belum pada nonton ni gw ada trailernya so coba aja liat....

Download sini

GENERASI BIRU On THE MOVIE


Siapa yang tidak kenal grup band Slank? Grup yang digawangi Bimbim, Kaka, Abdee, Ivan, dan Ridho ini adalah salah satu grup musik Indonesia yang selalu mengedepankan idealisme mereka yang tinggi, yang senantiasa menggambarkan keadaan Indonesia lewat lagu-lagu yang mereka ciptakan sejak tahun 1983 hingga saat ini.

Dan sebagai bentuk kecintaan dan pengharapan mereka terhadap Indonesia yang lebih baik, kini Slank mencoba menggambarkan apa yang mereka rasakan dan mereka lihat atas Indonesia tidak hanya lewat lagu, namun melalui sebuah film yang bertajuk Generasi Biru.
Kenapa harus film? ”I believe, seni dan budaya itu bisa mengubah sikap atau budaya sebuah generasi atau sebuah bangsa,” tukas Bimbim ketika ditemui dalam hari pertama syuting filmnya tersebut pada Selasa (8/7) siang, di Gedung Kertaniaga, Kawasan Kota Tua, Jakarta Pusat.

Lebih lanjut pentolan grup Slank ini mengatakan, kehadiran mereka dalam menggambarkan keadaan Indonesia bukanlah sebuah kritik mereka terhadap pemerintah. “Kita bukan mau mengkritik, kita hanya mau memaparkan Indonesia dari apa yang kita catat melalui lagu-lagu kita mulai dari tahun 1983 hingga saat ini,” lanjut Bimbim.

Generasi Biru sendiri akan diperankan oleh seluruh personel Slank, dan bercerita mengenai tentang lima orang yang mencoba lari dari situasi penuh keseragaman dan ketidakbebasan. Mereka ingin bebas dan mencari pulau kebebasan, yang mereka sebut sebagai pulau biru.

Dan perjalanan mereka mencapai pulau kebebasan itu diibaratkan sebagai perjalanan perjalanan keIndonesiaan dalam kurun waktu 1980-2009, perjalanan dari era Soeharto, era Reformasi hingga era gosip jalanan yang mereka sebut saat ini.

Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan menempatkan John de Rantau ( Denias, Senandung Di Atas Awan) sebagai asisten sutradara, serta menghadirkan Nadine Chandrawinata sebagai salah satu pemain dalam film ini. dan film ini di rilis pada Januari 2009

so buat loe loe para slanker,loe blom slanker bgt kalo blm nyaksiin nie Film...

untuk liat trailernya Download disini


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates